Secangkir kopi hangat
kembali menemaniku di malam ini. Dengan telaten, ku catat semua tentangnya.
Tentangnya yang selalu menjadi alasan mataku enggan terpejam kala malam datang.
Mengingatnya, ritualku setiap malam setelah berdoa. Aku tak pernah lupa akan
lekuk indah senyumnya, sapaan ramahnya, tertawa merdunya. Ah, sungguh dia sudah
benar-benar merajai pikiranku. Ini semua ku persembahkan untukmu, pujaan
hatiku..
Malam semakin larut, ku
tengok jam sudah hampir menunjukkan pukul dua dini hari. Tapi kenapa aku belum
merasakan kantuk sedikitpun? Yang ada malah perasaan rindu, perasaan ingin
berjumpa.
Kertasku semakin penuh
dengan namanya, nama yang begitu membuatku dicandu asmara. Aku tak bermaksud
berlebihan, tapi memang ini yang kurasakan. Semuanya, semua tentangnya sudah ku
tata rapi dalam buku ini. Buku yang ku beri nama “INSOMLOVE”. Buku kecil ini
sangat berharga bagiku, karena disinilah tertulis semua mimpiku, dan namamu
selalu ada disetiap lembar buku kecil ini, kamu, selalu kamu dan hanya kamu..
Aku selalu menulis
disini. Semua yang ku alami hari ini, semua keceriaan yang ku dapat kala
menerima pesan singkat darimu, aku tak pernah bosan.
Aku tak tau kenapa aku
selalu senang menulis disini setiap malam, dini hari lebih tepatnya. Aku hanya
tau malam itu aku rindu kamu.
***
Tak terasa tiga tahun
sudah aku diam. Diam membisu memyembunyikan kasih. Ini menyiksa dan aku yakin
tak semua wanita mampu menjadi sepertiku. Rasanya ini sudah terlalu lama untuk
memendam perasaan ini. Tapi mau bagaimana lagi? Lebih baik aku memendam
daripada aku ungkap namun tak dihiraukan. Ini sedih loh...
“Kean sudah punya pacar? Lalu aku harus bagaimana?
Bahagia? Mungkin..”
Aku tak menyangka
semuanya terjadi seperti petir yang menggelegar. Mengagetkan hatiku yang masih
diam. Aku benar-benar kaget mendengar pujaan hatiku yang hanya ada dimimpiku itu
kini sudah berpacaran dengan sosok wanita yang sangat cantik. Dan kini
sepertinya akan ada tetesan air mata disetiap lembaran INSOMLOVE-ku..
Mereka semakin dekat.
Bahkan setiap orang yang melihatnya pun selalu memujinya, memuji keserasian
diantara mereka. Ini sakit loh.. Hatiku, semoga kamu lebih kuat ya.
***
INSOMLOVE,
Hari ini aku melihat
mereka lagi. Kean bersama kekasihnya, mereka memang serasi, dan jujur saja aku
iri melihat keserasian mereka. Tak pernah kubayangkan jika penantianku sejak
dulu untuk menjadi kekasih Kean kini pupus sudah. Kean sudah menjadi milik
wanita lain. Lalu bagaimana dengan hatiku? Hatiku yang sudah terlalu lama
memimpikanmu.
Tesss.. satu persatu
tetesan air mataku menetes membasahi lembaran buku INSOMLOVE-ku. Ini sungguhan.
Aku sedih melihatnya bahagia bersama yang lain. Ku pandangi semua hasil
jepretan kameraku, semuanya tentang kamu, Kean. Semuanya berjejer rapi di
dinding kamarku. Mungkin aku akan jadi pengagum rahasiamu, entah sampai kapan
aku tak tau. Aku hanya tau, kameraku tak pernah bosan menjepret semua tentang
kamu, dan pensilku tak pernah tumpul untuk menulis semua harapku, bersamamu, di
satu masa, nanti...