Minggu, 30 November 2014

Kemana Twitter yang Dulu?

Rasanya saya sudah terlalu lama menghilang dari serunya, gilanya, dan asyiknya dunia twitter. Rasanya twitter yang dulu bukanlah twitter yang sekarang. Tapi ini serius, lho..

Kira-kira dua tahun yang lalu, masa-masa kejayaan saya bermain twitter. Masa-masa dimana followers dan following saling membutuhkan. Following berkeliaran di timeline dengan tweetsnya yang seru, lucu, menyenangkan, dan sangat menarik untuk diretweet dan dibalas. Followers juga berperan penting kepada tweets yang dituliskan, mereka meretweet tweets yang menurut mereka itu memang menyenangkan. Saya benar-benar hidup di twitter pada zaman itu, ini serius, lho.. tapi jangan serius-serius banget, takutnya makin cinta, kan nanti bingung mau nyalahin siapa. Oke skip bagian ini takutnya makin galau, lanjut ke curahan hati tentang twitter yang dulu dan twitter yang sekarang.

Tapi tunggu, saya juga tidak akan menyalahkan mereka-mereka yang dulunya asyik ditwitter dan sekarang sudah menghilang. Mungkin ini juga salah saya yang kurang mengikuti perkembangan zaman untuk memiliki akun-akun sosial media lainnya yang sedang booming pada saat ini. Jujur, saya belum lama memiliki akun instagram, path, line, karena memang saya baru menggunakan hape Android. Ketinggalan zaman banget ya? Hehe, tapi yasudahlah zaman tak perlu dikejar, tanpa dikejarpun ia sudah pasti datang dan kita sudah pasti menemuinya, cuma tinggal bagaimana individunya aja menyikapi kedatangannya seperti apa.

Dan saya baru datang lagi sekarang setelah sekian lama menghilang. Saya yakin mungkin beberapa kalian sudah tidak ingat saya (ya memangnya saya siapa ya, haha), followers saya berkurang drastis karena saya sudah tidak pernah lagi muncul di timeline mereka. Jujur loh followers berkurangnya hampir seribu, tapi ya alhamdulillah masih ada banyak followers yang setia tidak meng-unfollow saya haha terima kasih terima kasih. Dan ketika saya baru datang lagi sekarang, saya benar-benar bingung dengan isi timeline saya. Kebanyakan isinya adalah hasil share-an dari instagram, path, askfm, dan mungkin ada banyak lg yang lainnya dan saya tidak mengetahui itu. Saya sempat ragu untuk kembali terjun ke twitter yang sekarang, karena menurut saya twitter yang sekarang sudah tak seasyik twitter yang dulu. True? Saya yakin banyak yang setuju, karena ketika saya menulis tweet "
Terus sekarang ini timeline twitter isinya cuma share-an dari path,instagram,askfm? Ah :')" dan "Dulu twitter tuh isinya orang2 ngetweet, pasti ada aja yg bisa diretweet. Sekarang? Share-an semua, apa yg mau diretweet coba?:/" ada banyak yang meretweet tweets tersebut. Terima kasih terima kasih :D

Terlepas dari mereka yang menyambungkan akun-akun sosial media miliknya ke twitter, saya mengambil kesimpulan bahwa cobalah kalau memang ingin disambungkan ke twitter, sambungkanlah yang bermanfaat dan jangan dalam jangka waktu yang cepat. Supaya yang melihatnya juga merasa bahwa ini twitter, bukan hanyalah seperti tempat buangan. 

Cukup disini curahan hati saya. Semoga kata-kata saya tidak menyinggung pihak manapun, kalau memang tersinggung, tolong dimaafkan, karena ini hanyalah curahan hati dari perempuan biasa umur 19tahun, hehe. Akhir kata, saya rindu twitter yang dulu :')


Tertanda
Rizki Kusuma Wardani (@QIQIQOOOY)

Sabtu, 29 November 2014

Berhijab? Yuk!!



Foto ini diambil oleh pak fotografer secara tidak sengaja, tapi hasilnya lucu<3 dan kemudian saya berniat menambahkan beberapa kata disampingnya, sebenarnya kata-kata ini saya buat karena 'proses hijrah' saya yang membuat beberapa orang mencibir.

"Emang gak panas pake kerudung panjangbegitu, ki?"
"Gak gaul kalo bajunya begitu mah.."
"Kayak ibu-ibu banget bajunya, norak"

Ukh, saya terima semua ucapan kalian. Dan saya akan jawab, memakai kerudung panjang sama sekali tidak akan terasa panas, justru saya benar-benar merasakan kenyamanan tersendiri, lho.. Silakan buktikan sendiri :)

Ukh, kalau kita selalu mengejar kegaulan di dunia ini, nggak akan ada habisnya. Ini tentang pilihan, pilihan untuk terus mengejar kegaulan yang tak akan terkejar atau menghindari kegaulan untuk lebih dihargai karena kita perempuan :)

Ukh, kodrat kita sebagai perempuan adalah menjadi seorang ibu. Apa masih mau menjadikan alasan "bajunya kayak ibu-ibu" ? Bukankah menjadi seorang Ibu adalah sesuatu hal yang sangat-sangat membanggakan?

Kawan, yuk berhijab sesuai syariat. Biar berkah dan rasakan kenikmatannya :) Masya Allah

Assalamualaikum, semuanya!

Assalamualaikum, semuanya.
Apa kabar?
Hmm, blog ini rasanya hampir membusuk dan mulai timbul banyak sarang laba-laba. Bagaimana cara membersihkannya ya? Mungkin saya harus menulis dan meramaikan blog ini lagi.
Tulisan ini saya ketik ketika saya sedang sangat dipusingkan oleh tugas-tugas kuliah, iseng-iseng saja buka kembali blog ini, dan membaca semua komentar kawan-kawan pembaca, rasanya hati saya tergugah kembali untuk menulis di blog ini.

Sekarang saya sudah berusia 19 tahun, dan sedang menjalani kuliah semester tiga, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, di salah satu universitas swasta di Jakarta Selatan.
Cepat sekali ya waktu berlalu. Rasanya baru kemarin saya membuat blog ini, ya baru kemarin saat saya masih berseragam putih abu-abu, haha. sekarang saya sudah dewasa loh, tidak cengeng lagi seperti dulu. Ngga percaya? Lalu aku harus melakukan apa lagi agar kalian percaya? *oke ini keluar dari pembicaraan*

Kawan-kawan semua, saya harap kalian masih mengingat saya. QIQIQOOOY yang dulu bukanlah QIQIQOOOY yang sekarang (tolong baca ini jgn sambil nyanyi), ya QIQIQOOOY yang sekarang sudah tumbuh menjadi perempuan yang lebih memahami rasa kasih sayang, tidak seperti yang dulu ya.. Tapi semoga saja saya masih bisa menulis dengan kegalauan-kegalauan yang membuat kalian menangis, haha.

So.. stay tune in here ya! Saya tidak akan pergi lama-lama lagi. Doakan saya ya :)