Kamis, 15 November 2012

Haters? :)


Ini tentang curahan hati tentang seseorang yang sedang mengalami proses untuk menjadi apa-apa, tapi sudah menjadi olokan bagi mereka yang belum tentu bisa menjadi apa-apa.

Saya selalu merasa nyaman dengan hidup saya. Bahkan saat mimpi saya perlahan terwujud, menjadi seorang penulis novel, mimpi yang sudah sejak saya duduk di bangku sekolah dasar saya bangun. Saya selalu berusaha untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Saya selalu belajar dari kegagalan. Saya selalu berhati-hati meniti mimpi saya yang sedikit demi sedikit mulai terwujud. Kalian yang membaca ini tentu saja mempunyai mimpi, kan? Untuk apa hidup jika tak bermimpi? Bermimpilah sepuas kalian! Urusan terwujud atau tidaknya, itu tergantung niat dan usaha kalian.

Saya hanyalah seorang gadis biasa berusia 17 tahun.  Awalnya, saya hanya gadis biasa yang belum dikenal siapa-siapa kecuali keluarga saya. Tapi itu dulu, sekarang sudah bukan seperti dulu. Sekarang, perlahan saya mulai dikenal banyak orang. Jujur, itu menjadi kebanggan sendiri untuk saya. Kenapa begitu? Karena saya merasa, dikenalnya saya dengan banyak orang itu berarti mimpi saya sedikit demi sedikit hampir terwujud. 

Terlebih saat saya menulis satu buah novel dan sudah berhasil terbit di sebuah penerbit indie, itu adalah kebahagiaan yang sangat bahagia bagi saya selama saya hidup. Dan suatu saat nanti, mimpi saya untuk melihat buku-buku karya saya berjejer di toko-toko buku ternama akan terwujud dan saya percaya.

Dikenalnya saya sekarang dengan banyak orang tentu bukan hanya menjadi kebahagiaan untuk saya. Tapi juga menjadi bumerang untuk saya, terlebih saat saya tau ada beberapa orang yang membenci saya. Jujur, saya kaget, bagaimana bisa mereka membenci saya? Apa yang saya punya?

Melihat mereka yang membenci saya semakin banyak, saya kembali berpikir, apa yang mereka benci dari saya? Tapi, saya yakin, kini saya telah mencapai sukses yang sedari dulu saya mimpikan. Karena ketika ada beberapa makhluk yang membenci saya, saya harus percaya saat itu juga saya sudah mencapai sukses. 

Sukses dalam artian saya mampu membuat mereka semua iri, mereka tidak mampu menjadi seperti saya, begitu pula sebaliknya. Maaf, bukan maksud saya membangga-banggakan diri saya sendiri. Tapi, saya yakin, kebencian mereka pasti beralasan, dan mereka pasti tidak senang melihat saya dikenal orang, bahkan saya yakin hanya merekalah yang akan menangis ketika melihat saya sukses.

Mereka yang membenci saya, selalu berusaha membuat nama baik saya menjadi jatuh dan tak berarti apa-apa. Percaya atau tidak, mereka akan membayar berapapun demi menghancurkan nama baik saya. Bahkan, mereka rela tidak tidur hanya demi mengolok-olok saya di depan mereka yang mencintai saya. Dan ketika mereka yang mencintai saya mulai berhenti untuk mencintai saya, mereka yang membenci saya akan tertawa bahagia. Sedangkan saya, saya hanya mampu tersenyum melihat semua tragedi itu. Karena bagi saya, cobaan Tuhan selalu ada dan Tuhan tak akan memberikan cobaan yang lebih berat dibanding dengan apa yang mampu saya lakukan. Terimakasih untuk kalian yang mengolok-olok saya.

Marah? Untuk apa marah melihat mereka mengolok-olok saya? Hanya buang-buang waktu. Saya memang kesal diolok-olok, saya memang emosi melihat nama baik saya diinjak-injak. Tapi, biarlah, itu menjadi urusan mereka, mereka semua yang membuat dosa mereka sendiri. Saya tak mau ikut campur dalam urusan dosa mereka. Biarlah itu menjadi urusan antara mereka dan Tuhan.

Saya mencintai mereka semua yang membenci saya. Menurut saya, itu adalah kekuatan untuk saya agar tetap terus berjalan menuju mimpi saya yang sesungguhnya. Terimakasih para pembenci saya, kalian semua membuat saya kuat, kalian semua membuat saya untuk tak pernah berhenti bermimpi menjadi yang lebih baik.

Dan untuk kalian yang mencintai saya, saya mencintai kalian lebih dari mereka yang membenci saya. Terimakasih sudah menjadi semangat dalam setiap langkah saya menapaki jenjang mimpi saya. Kalian semua hebat! Kalian semua cerdas! Saya bangga mengenal kalian.

Kalian boleh tetap membenci saya, tapi ingat, itu hanya akan menjadi semangat untuk saya, hehe. 

Alhamdulillah saya diberikan kekuatan lebih untuk menghadapai cobaan yang belum seberapa ini. Kalian bisa mengolok-olok atau menjelek-jelekkan saya, tapi kalian tak mungkin bisa menyembunyikan kebohongan kalian di hadapan malaikat nanti.

Semoga Tuhan selalu melindungi kalian dari segala marabahaya. Seperti saya yang selalu mendoakan kalian, para pembenci saya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar