Senin, 28 November 2011

Tuhan, izinkan aku memeluknya.....

KUPU-KUPU ITU BERDARAH



ku buka mataku. ku tengok jam.
"ah masih jam 02.00"kataku dalam hati. ku pikir sudah pagi. aku segera bangun dari kasur kamarku, ku duduk sebentar. ku pegang hidungku.
"astaga masih banyak darah kering disini" gumamku. aku segera ke kamar mandi dan membersihkan tetesan darah kering ini. aku berjalan, terasa lemas. kepalaku terasa pusing. aku memaksakan diri untuk menbersihkan darah dr hidungku. seusai membersihkan darah kering itu. aku berjalan menuju dapur untuk mengambil air minum. suasana rumah sangat sepi, aku berniat untuk membangunan Bik Isma untuk membuatkan ku makanan. karena perutku belum terisi makanan dari tadi siang. aku berjalan menuju kamar Bik Isma. sampai di depan kamarnya aku ketok pintunya tp badanku terasa lemas, aku pun batuk dan ternyata batukku ini mengeluarkan darah. aku panggil Bik Isma dambil ku pegang dadaku yg terasa sesak.

"Bikkkk.buka bik.." kataku dengan suara merendah.
entah berapa lama aku menutup mata, saat aku terbangun aku sudah tertidur di kasur Bik Isma. aku membuka mata dan Bik Isma sudah duduk disampingku. dia membantuku untuk bangun dan bersandar di kasur ini.
"eh non, nih tehnya diminum dulu" kata Bik Imah sambil menyodorkan segelas teh kepadaku. akupun meminumnya.
 "non kenapa? sakit? kenapa gak bilang bibik non?" sahut Bik Isma sesaat setelah aku meminum segelas teh itu. "aku baik-baik aja bik,cuma lagi kurang sehat aja,kecapean" jawabku lemas. 
"tapi tadi non,muntah darah.non sakit apa?cerita sama bibik" kata Bik Isma sambil mengelus rambutku
"aku baik-baik aja bik,percaya deh sama aku.aku tuh dari siang belum makan jadinya drop gini badan aku, aku  sehat kok bik" jawabku sambil tersenyum
"yaudah bibik bikinin makan ya buat non" kata bibik sambil berdiri dan menutupi tubuhku dengan selimut. 
aku pun tersenyum.

aku terus memikirkan tentang diriku ini, mengapa semuanya menjadi semakin parah? aku ingin sembuh dari semuanya. tapi ku rasa ini hanya harapan aja. tiba-tiba aku teringat mamah. aku ingin merasakan mamah ada disampingku, sentuhannya. mungkin bisa memapapahku menjalanin cobaan ini. 15 menit kemudian, Bik Isma datang dan membawakanku semangkok sayur beserta lauknya. aku pun makan dengan di suapi oleh Bik Isma.
setelah lama,  ku tengok jam sudah menunjukkan pukul 04.00 aku langsung menuju kamar mamahku  dibantu Bik Isma, gak tau kenapa aku ingin sekali tidur dikasur mamah. aku pun merebahkan diri dikasur mamah ini. aku pejamkan mataku. ku berteriak didalam hatiku "maah,peluk aku mah,aku rindu pelukmu" tapi deruan hanya ada deru menderu angin bersahut-sahutan. aku pejamkan mata. dan tertidur.

aku tak bisa membawa diriku ke alam mimpi. mataku enggan terpejam . tak terasa adzan subuh pun berkumandang. aku segera bangun dan mengambil air wudhu. ternyata Bik Isma pun tidak tidur, ia sedang menyetrika baju diruang belakang. Bik Isma yang melihatku berjalan dengan lemas dan ia langsung membantuku untuk mengambil air wudhu. saat sedang membersihkan hidungku. hidungku tertetes darah lagi . aku memanggil Bik Isma "bikkk.tolongin aku bikk" . Bik Isma langsung datang menghampiriku. Bik Isma memanggil Pak Surya dan kurasakan badanku digendong oleh pak Surya dan ditaruh diatas kasur empuk kamarku. Bik Isma duduk disampingku sambil membersihkan darah di hidungku yang terus mengucur. badanku terasa dingin. 
"ke dokter ya non?"kata Bik Isma
"engga bik, udah aku masih bisa tahan kok.kalo udah parah baru ke dokter bik" jawabku lemas
"tapi nanti non kenapa-kenapa" kata Bik Isma khawatir
"aku gak akan kenapa-kenapa selama bibik dan pak Surya ada disamping aku. Bik, tolong telfon temenku bilang aku gak sekolah hari ini. nih nomernya" jawabku sambil memberikan nomernya Risa kepada Bik Isma. 
Bik Isma pun pergi keluar kamar dan menelfon Risa.

aku dikamar ditemani handuk yang berlumuran darahku. kepalaku semakin terasa sakit dan batuk darah pun sedari tadi tak henti meramaikan kamarku. aku memanggil pak Surya.
"Paaak..Pak" teriakku 
pak Surya masuk ke kamarku dan langsung membersihkan darahku yang bercucuran dilantai, aku terasa lemas,badanku panas. aku pingsan.

siang pukul 01.00 ku terbangun dari tidurku. kubuka mata, ku lihat Risa,Kak Sandi dan teman-teman ku yg lain sudah berada disampingku. kak Sandi menangis sambil menggenggam tanganku. 
"Win,kamu kenapa?kakak gak mau kamu kenapa-kenapa" jawabnya sambil menatap wajahku
"aku gak kenapa-kenapa kak, aku cuma kecapean aja" jawabku lemah
"mata kamu sayu banget, bibir kamu pucet gini" kata kak Sandi sambil mengelus pipiku
aku hanya tersenyum,menandakan jikalau aku baik-baik saja. 
Risa memelukku sambil menangis
"Win,lo jangan sakit win,lo harus sehat ya!biar bisa ikut pentas bareng-bareng" kata Risa menahan air matanya
aku berkata "iyaa Risa, aku baik-baik aja.aku janji kok bakalan bisa pentas bareng kalian"
kak Sandi memberiku sekotak penuh coklat,kesukaanku. aku berkata "makasih kak" kak Sandi pun tersenyum. 
kita semua bercanda bersama. rasanya aku ingin memuntahkan gumpalan darah di dalam tenggorokanku ini,tp aku tahan,aku tak ingin merusak suasana hangat disini. 
tapi ternyata aku tak bisa menahan, tersemburlah semua darah yg tertahan di tenggorokanku. Risa langsung merebahkan badanku dikasur dan kak Sandi membersihkan darahku. 
aku pun tertidur. 


entah berapa lama aku tertidur, sesaat aku membuka mata dan ku lihat mamahku duduk disampingku dan mengecup keningku. Tuhan, izinkan aku memeluknya sekali ini saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar