Rabu, 14 Desember 2011

aku menyayangimu dan aku menyadarinya, aku merindukanmu dan aku merasakannya......

KUPU-KUPU ITU BERDARAH


Entah berapa lama aku tertidur, sesaat aku merasakan kecupan di keningku. ku membuka mata dan ternyata kak Sandi mengecup keningku. dia mengelusnya penuh kasih. dia tersenyum, begitu pun denganku. dia membawakanku makanan-makanan enak, kesukaan ku. aku memakannya.
tapi tiba-tiba kak Sandi pergi menjauh, entah kemana. aku merasakan badanku digoncang-goncangkan oleh seseorang dan ternyata aku bermimpi. ku lihat Bik Isma membangunkan ku dari tidurku.

"Kak Sandi mana bik!!mana kak Sandi" teriak ku pada Bik Isma

"apaa sih non? katanya mas Sandi kesini nanti sore, sekarang aja masih jam 2" jawab Bik Isma sambil menaruh obat-obatku dimeja kecil.

"tapi tadi kak Sandi disini bik" jawabku dengan suara merendah.

Bik Isma hanya tersenyum dan meracik obat untukku . aku hanya terdiam dan aku yakin tadi itu bukan mimpi! astaga kenapa aku terus menerus memikirkannya? Tuhan, aku sayang dia.....
Aku bersandar dibantal kamarku dan duduk di atas kasur. sambil terus memikirkan kak Sandi.
"ini non obatnya" Bik Isma mengagetkan ku dan menyodorkanku obat-obatan itu.
aku pun segera melalap habis obat-obat itu. banyak sekali obat yang harus di minum.

"Bik, kepalaku sakit lagi" keluhku pada Bik Isma

"yaudah non tidur lagi ya,nanti kalo mas Sandinya dateng baru bangun lagi" saran Bik Isma sambil merebahkan badanku.
Aku pun merebahkan diriku diatas kasur. tapi aku tidak tidur. aku terus merintih sakit dikepala ku ini.
aku coba menahan semuanya. astaga ini sungguh sakit, aku terus memegangi kepalaku.
Bik Isma menyuruhku untuk tidur dan meninggalkan kamarku.

Aku mengambil handphoneku, tapi tanganku terasa lemas sekali. aku teru berusaha meraih handphoneku yang ada disamping obat-obatanku. setelah berusaha keras aku brhasil meraih handphoneku. aku mengirim pesan ke Risa.

To : Risaaaaaaaa
Ris, lagi apa? aku kangen kalian. aku kangen kostum kupu-kupu ku Ris :( aku bisa ga ya pakai kostum itu 3bulan nanti. :'( aku takut ga bisa hidup lama lagi Ris.


10 menit kemudian Risa pun membalas pesanku.

From : Risaaaaaaa
Yah ampun Windi!! kamu apa-apaan sih! kenapa ngomongnya kayak gitu! kamu pasti sembuh dan kita bakalan pentas bareng-bareng Windii!!! aku gak suka ah kamu ngomongnya kayak gitu :( sedih tau gak! 


air mata ku pun menetes membaca pesan dari Risa, benarkah katanya?aku akan sembuh?kondisiku sekarang seperti ini. apa aku sanggup pentas drama bareng mereka? apakah aku masih bisa beradu peran dengan kak Sandi? pangeran Kakatua dalam drama itu :( entah kenapa kak Sandi slalu datang di fikiranku.
aku mengambil satu kertas dari buku catatanku.ku tulis :


" Pangeran Kakatuaku, bukannya aku tidak ingin merajut kasih denganmu. tapi aku punya alasan dari semuanya. aku menyayangimu dan aku menyadarinya. aku merindukanmu dan aku merasakannya" 

ku lipat kertas itu dan ku selipkan dibawah bantalku.

aku memutar lagu Rossa "Memeluk Bulan" . Tuhan, andaikan bisa aku ingin memeluk bulanmu, ciptaanmu. aku ingin mengadu padanya. aku ingin tenang dipeluknya, pasti aku tidak akan merasakan sakit ini. aku menangis untuk yang kesekian kalinya.
tak terasa tetesan air mata ini mengering di pipiku. dan menjadi teriakan kesal dihatiku! TUHAN AMBIL PENYAKITKU INI :( !

waktu terus berjalan, menunjukkan pukul 4 sore. aku menanti-nanti kedatangan kak Sandi .
tiba-tiba handphoneku berdering , ada pesang dari kak Sandi

From : Kak Sandi
Windi , kaka otw kerumah kamu yaa sayang


aku reply pesannya

To : Kak Sandi
iyaaaa kak ;-) aku tunggu yaaaa. 


aku berusaha untuk bangun dari tempat tidurku. aku melangkah,sedikit demi sedikit. Ayah memasuki kamarku dan langsung berkata

"kamu mau kemana Windi?masih belum sehat gak usah jalan-jalan terus"

"aku mau nunggu kak Sandi yah di depan, dia mau datang"

"yaudah sini ayah tuntun"

Ayah menuntunku menuju ruang tamu. aku duduk disana sambil menunggu kak Sandi. Ayah menggodaku

"aduh yang lagi nunggui pangerannya" celetuk Ayah sambil mengacak-acak rambutku

"ih ayah apaan sih orang cuma temen kok" jawabku tersipu

"yaudah ayah mau istirahat dulu ya, kalo ada apa-apa atau perlu apa-apa panggil Bik Isma, pak Surya atau ayah aja yah Windi" kata Ayah sambil berlalu meninggalkanku.

aku sendiri menunggu kak Sandi, 5 menit kemudian ada yang mengetuk pintu rumah. aku memanggil Bik Isma untuk membukakan pintu karena kakiku masih sangat lemas .
dan ternyata sosok pangeran tampan kini ada dihadapanku, dan duduk disampingku.

"nih buat kamu" kata kak Sandi sambil memberiku seikat bunga mawar.
ku tatap mawar ini. ku hirup aromanya.

"kamu suka?" tanya kak Sandi.
aku mengangguk.

"makasih ya kak"
kak Sandi tersenyum.

suasana nampak hening....
aku terdiam. kak Sandi pun begitu. kami seakan-akan menyembunyikan perasaan masing-masing. Tuhan andai dia tau....
"emm Windi udah makan?" kata kak Sandi mencairkan keheningan ini.

"udaah ko. kaka udah?" tanyaku
"aku makan ga ketelen Win,kalo inget kamu sakit" jawab kak Sandi sambil memegang tanganku.
aku tersenyum. satu perasaan dihatiku "RAGU" yaa itu sebuah rayuan atau sebuah kejujuran? entah...

"kamu udah sehatan kan?" tanya kak Sandi sambil mengelus kepalaku.

"aku baik-baik aja selama ada kakak , hehehe" candaku pada kak Sandi.
kak Sandi menatap mataku.

"aku sayang kamu Windi"

aku tersenyum.
"kak kita keluar yuk,aku unmood dirumah terus"

"tapi ini udah mau malam Windi"

"huh yaudah kak, mau ke taman belakang gak?tapi aku naik dikursi roda nanti kakak yang dorong ya?"

kak Sandi langsung mengambil kursi rodaku dan menaruhku diatasnya , kemudian mendorongku menuju taman belakang.
sesampainya dihalaman belakang. ku hirup udara yang sejuk. kak Sandi berkata
"Windi, liat deh kupu-kupu itu . cantik ya kayak kamu. dia itu kuat looh. dia bisa terbang kemanapun dia mau. hujan,panas, dia lewatin. kamu harus seperti itu ya. jangan rapuh"

aku menangis mendengar perkataannya. seakan-akan aku memiliki semangat untuk menjalani semuanya. terima kasih Tuhan, kau telah kirimkan sosok pangeran dalam hidupku, walau aku belum memilikinya......



*bersambung

1 komentar: