Senin, 05 Desember 2011

kini semuanya tau bahwa aku sakit :'(

KUPU-KUPU ITU BERDARAH



aku menangis, merindukan sosok mama ku.
"Bik,mama lagi apa ya sekarang?apa dia tau aku sakit?" tanyaku pada Bik Isma sesaat setelah meneguk segelas air putih.
"Non, gak usah mikir yang enggak-enggak dulu ya. yang penting non sembuh dulu" jawab Bik Isma sambil mengambil gelas yang ku pegang.
"Bik,papah tau aku sakit?apa dia masih peduli?apa dia akan datang kesini buat nemuin aku dan ninggalin kerjaannya itu?" tanyaku sambil menangis.
Bibik hanya tersenyum dan mengelus kepalaku.

"Bik, aku lapar"
"Yaudah non,bibik beli makanan dulu ya buat non" jawab bibik
aku pun tersenyum.
Bik Isma meninggalkan ruangan ini. aku mengambil handphone ku yang ada disamping bantal.
aku langsung mengirim pesan ke Risa dan kak Sandi .

To : Kak Sandi
kak, kesini dong.aku sendirian ajak Tandu juga ya please :(


Dan juga ke Risa


To : Risaaaaaa
Ris, kesini dong. temenin aku :( please yaaaaaaaa Ris. td aku jg udah nyuruh kak Sandi sama Tandu kesini kok.


Gak lama kemudian, Kak Sandi bales.


From : Kak Sandi
iya sayang. nanti aku kesana ya. nanti aku ajak Tandu juga.


Aku pun menunggu kedatangan mereka bertiga.
20 menit kemudian Bik Isma datang, membawakanku sekotak makanan. aku pun makan makanan yang dibawa Bik Isma.
15menit kemudian, Kak Sandi, Tandu dan Risa datang.
aku menyambut mereka dengan senyum.
"aaaaaaah Risaaa aku kangen deh" godaku kepada Risa sambil memeluknya.
"yaaaah kakak nggak di peluk Win?" sahut kak Sandi.
"dih?maubanget dipeluk kak?" goda Risa.
aku hanya tertawa-tawa kecil.
"eh eh sini duduk" kataku sambil turun dari kasur dan duduk di sofa.
"eh kamu, masih sakit juga .jgn banyak gerak Windi" jawab Kak Sandi sambil membantuku turun dari kasur.
"engga kenapa-kenapa kak, kan ada kalian semua.aku jadi sehat deh" jawabku kemudian duduk disofa

kak Sandi duduk disampingku, Risa duduk di depanku bersampingan dengan Tandu.
kak Sandi menyuruh Risa dan Tandu untuk keluar sebentar karena sepertinya ada yang ingin dibicarakan denganku.
kemudian Risa dan Tandu keluar dari ruangan ini. kak Sandi menatapku
"kamu sakit separah ini kenapa engga cerita ke kakak?kamu anggep kakak ini apa Win?" kata kak Sandi sambil menatap mataku
aku tertunduk dan menangis
"Windi, jangan nangis.ada kakak disini.cerita yah sama kakak" jawab kak Sandi menggenggam tanganku.
"sekarang semua orang udah tau ya kak?kalo aku sakit" jawabku terisak-isak
"iya terus emang itu harus disembunyiin?iya?lama kelamaan juga semua orang akan tau apa yang kamu rasain, seperti kakak. dari dulu kakak mendem perasaan kakak ke kamu.tp apa?pada akhirnya semua orang tau kakak sayang sama kamu" jawabnya sambil menghapus air mata dipipiku.
"tapi kak,pasti mereka semua akan ngelarang aku untuk gerak kesana kesini, untuk gak boleh ini gak boleh itu dan......."
"kamu emang harus membatasi semuanya Windi, kamu gak boleh terlalu capek ya. kakak mau kamu sembuh, kamu sehat. kamu gak usah mikirin apa kata orang tentang kamu" jawab kak Sandi memotong pembicaraanku.
aku tertegun.
"tapi kak, aku sakit.aku gak akan sembuh. dokter pun bilang begitu" jawabku sambil menangis
"hey Windi, gak ada penyakit yang gak bisa disembuhin. kamu sakit apa Win?kanker otak? iya? masih bisa ikut terapi-terapi Windi. kamu jangan terpaku sama apa yang dibicarakan dokter ya" jawab Kak Sandi sambil memegang kedua pipiku.
aku tersenyum. Risa dan Tandu pun masuk ke ruangan.
Tandu duduk disampingku dan bilang "kita semua sayang kamu Windi, aku, Risa, anak-anak drama semuanya sayang sama kamu. kamu gak usah nyembunyiin apa-apa lagi ya"
aku pun memeluk Tandu dan Risa.
"ah,mimpi apa aku punya sahabat seperti kalian" semuanya menangis.
"kamu pasti sembuh Win" kata Risa sambil mengecup pipiku
"tapi dokter bilang umurku......." tak sempat ku berkata kak Sandi memotong pembicaraanku
"hussss! gausah percaya dokter, semuanya ada ditangan Allah Win"

ditengah-tengah pembicaraan kita........



*bersambung....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar