Sabtu, 28 Januari 2012

Anniversary Terakhirku...

" Lagi dimana? "

Isi pesan dari Jonathan, kekasihku. Aku biasa memanggilnya Nathan. Dia kekasihku yang selama 2 tahun ini menemani hari-hariku. Oh iya, aku sama Nathan LDR yaaa alias Long Distance Relationship . Pacaran jarak jauh. Gak terlalu jauh, aku di Bogor, dia di Jakarta. Kami berdua mempunyai sifat yang amat berlainan. Nathan, cowok simple , gak mau ribet , cuek dan sedikit jutek. Sedangkan aku? Aku cenderung kalem, gak suka di cuekin dan benci di cuekin ._. Tapi entah kenapa di balik sifat aku dan Nathan yang berbeda, kami bisa mengisi kekurangan masing-masing. Meskipun ada setetes, dua tetes air mata tertetes jika aku sedang bertengkar dengannya. Hei jangan kira hubungan aku sama Nathan gak ada problem yaa. Hahaha banyak banget problemnya, tapi yaaa aku sama Nathan gak pernah memperpanjang semua masalah itu.

"Yang lalu biarlah berlalu.." seperti itulah kata-kata Nathan yang gak pernah aku lupa.

Aku sama Nathan mempunyai sebutan buat saling memanggil looh. Aku panggil dia "Kebo" karena dia memang gampang banget tidurnya. Asal ketemu bantal, udah deh tidur. Kalo Nathan manggil aku "Tikus" mungkin karena gigi depanku agak besar seperti tikus. Hahaha, yaa itulah aku dan Nathan. Selalu enjoy. 

Eh sampe lupa mau balas pesannya Nathan.

" Lagi di rumah, ada apa Bo?"

Aku membalas pesan dari Nathan. Tapi yaa seperti biasa. Aku harus menunggu lama untuk mendapat balasan darinya. Eh sampe lupa, namaku Lisa. Sekarang aku bersekolah di salah satu SMAN di Bogor, sekarang aku udah kelas 12. Kalau Nathan, dia kuliah di sebuah Universitas ternama di Jakarta. Aku sama Nathan beda 3 tahun. Hehehe, tapi perbedaan usia gak jadi masalah kok. Nathan selalu kasih semua saran-saran yang mendukung untuk masa depanku. Maklum lah bisa di bilang dia mahasiswa yang cerdas. Seminggu yang lalu, dia bercerita padaku bahwa ia akan mengikuti beasiswa di Beijing. Entah kapan aku tak tau. Tapi jujur, aku agak keberatan kalau harus berpisah dengan jarak yang lebih jauh lagi sama Nathan. Walaupun begitu , aku selalu dukung apa yang dia lakuin. Aku tau dia punya cita-cita yang tinggi. 

Sekarang, aku sudah mulai terbiasa menjalani hubungan dengan Nathan yang terpisah jarak jutaan centimeter ini. Hahaha, awalnya sih aku masih sering cemburu. Marah-marah sama Nathan, takut dia selingkuh lah, ini lah, itu lah. Tapi lama kelamaan rasa percayaku tumbuh sama Nathan. Aku amat sangat percaya sama dia. Tak perduli apa kata orang tentangnya. Aku lebih mengetahui Nathan daripada orang-orang itu. :-)

Sekitar 20 menit kemudian, Nathan membalas pesanku.
" Udah makan kus? Maap ya aku lagi sibuk, jadi balas smsnya lama"

Aku membalasnya,
" Aku udah makan, kamu? Iya sayang. Gak apa-apa kok. Kalo sibuk, selesain dulu"

Aku pun harus bersabar lagi menunggu balasan dari Nathan. 
"Huh, gini nih kalo LDR.." gumamku.
Tapi buat apa mengeluh? Jalanin aja. Insyallah memuaskan hasilnya. 

Ku berjalan menuju jendela kamarku. Ku ingat kembali Anniversary ku setahun lalu. Nathan membawakan sekeranjang penuh mawar putih kesukaanku. Eh bukan, bukan sekeranjang. Tapi semobil truk kecil . Pukul 12:00am tepat tanggal 14 Februari 2010. Dia teriak dari bawah rumahku.
"Happy Anniversary sayang..." teriaknya
Aku terkaget-kaget mendengar alunan suara piano dan gesekan biola yang mengeluarkan lagu romantis. Aku langsung membuka jendela kamarku, dan ku tengok Nathan. 
Ia berdiri mematung, sambil terus meneriakkan "Happy Anniversary sayang.."

Mataku yang tadinya amat sangat terkantuk-kantuk tiba-tiba langsung terbuka seketika melihat semua itu. Ah piano itu, biola itu, bunga-bunga itu dan sekotak hadiah berbungkuskan pita ada di halaman rumahku. Aku langsung turun ke bawah dan menemui Nathan.

Ku buka pintu rumahku, ku langsung berlari menghampiri Nathan dan langsung memeluknya.
"Sayang, aku kaget.." jawabku dengan suara kecil

Nathan langsung memeluk dan mencium keningku. 
"Ini buat kamu.." katanya sambil memberikan sekotak besar berbungkus pita.
"Ini apa? Gede banget Nathan..." jawabku dengan muka yang masih kaget
"Buka aja.." jawabnya

Aku membuka kotak besar ini. Dan ternyata apa yang ku lihat. Kotak besar itu berisi coklat, bunga dan sebuah album photo. 
"Album photo siapa?" tanyaku pada Nathan
Nathan hanya tersenyum dan menyuruhku untuk melihat album photo itu.

Dan ternyata. Semua photo-photo ku sama Nathan ada disini, dan aku pun tak mengetahui banyak kapan photo-photo ini bisa terkumpul. Aku hanya menyimpan semua photo-photo ku bersama Nathan di handphone ataupun di laptopku. Kalaupun ada yang di cetak mungkin hanya beberapa.

"Kamu dapet darimana semuanya?" tanyaku pada Nathan yang masih memancarkan senyuman indahnya.

Nathan menepuk kedua tangannya. Dan kemudian, datanglah sesosok lelaki seumuran Nathan.
"Ini Rey, sahabatku. Dia photografer profesional. Aku udah ngerencanain ini dari lama. Jadi selama kita berdua, makan, jalan, bercanda. Sebenernya ada orang yang selalu ngikutin kita dan memotret semua aktifitas kita.." jelas Nathan

Aku masih terbengong-bengong.
"Haa? Nathan ? Cowok jutek ini bisa ngerencanain semuanya?" gumamku

Rey menjulurkan tangannya. Aku pun menyambutnya.
"Aku gak nyangka kamu bisa seniat ini Nathan..." kataku sambil memegangi album photo ini.
"Semuanya buat kamu..." katanya sambil mengecup keningku

Tuhan, aku bangga mempunyai kekasih seperti Nathan...

Aku menghampiri bunga-bunga mawar putih indah yang bertabur di mobil kecil ini. Ku ambil satu.
"Nathan, sekali lagi terima kasih buat semuanya..." ujarku kemudian mengecup pipi kanan Nathan.

Nathan tersenyum kemudian menyuruh para pemain piano dan biola untuk mengganti lagu yang lebih romantis lagi.
Yaaa lagu yang sedang dimainkan. "A whole new world" .

Nathan menyuruhku duduk. Rey masih asyik mengotak atik kamera yang sedari tadi di pegangnya. 

"Terima kasih buat semuanya..." kata Nathan sambil memegang kedua tanganku.
"Terima kasih untuk apa Nathan?" tanyaku sambil menatap matanya
"Kamu udah ngasih aku beribu kebahagian. Sejak ada kamu, aku lebih sering tersenyum. Kamu bisa bikin aku gak bete. Pokoknya Terima kasih buat 1 tahun ini ya...." jelas Nathan panjang lebar

Ah ingin rasanya ku teteskan air mata kebahagiaan ini.

Ku genggam tangannya.
"Kamu gak usah bilang terima kasih sayang. Itu udah kewajiban aku.." jawabku 

Nathan mengelus kepalaku dan menciumnya.
"Jangan pergi ya.." katanya

Dan..
"Tess..." Air mataku menetes.
"Kamu kok nangis?" tanya Nathan sambil membasuh air mataku.
"Kamu tau? Air mata aku ini tertetes karena betapa bahagianya aku memiliki kekasih sepertimu, Nathan.." jawabku

Nathan menaruh kepalaku di dadanya. Tuhan, aku rasakan semuanya. Aku benar-benar menyayangi mahkluk ciptaanmu ini.
"Kamu jangan nangis lagi ya.." kata Nathan sambil mengusap kepalaku
Aku menggangguk.

Mama dan Papa sepertinya sudah mengetahui rencana Nathan ini. Soalnya sedari tadi Mama dan Papa sama sekali tidak keluar rumah karena suara musik ini. 
"Kamu udah kompromi ya sama Mama dan Papa?" tanyaku dengan mata jahil
Nathan menggangguk dan tersenyum.
Ya Tuhan, senyumannya....

Kemudian, musik berhenti.
"Aku pulang dulu ya, besok pagi ada kuliah.." katanya dengan mata yang lelah
"Haaa? Aku pikir kamu libur, makanya kamu kesini..." jawabku sambil mengusap matanya
Nathan menggeleng.
"Aku bela-belain ini buat kamu..." katanya sambil mengambil mengelus kepalaku

Aku masih mematung. 
"Ya ampun, masih sempet-sempetnya dia bikin acara seheboh ini. Padahal besok dia ada kuliah.."

"Kamu hati-hati yah.." kataku sambil mencium tangan Nathan.
"Iya, eh ini mobil bunganya taruh disini dulu ya. Besok aku telepon orang buat ngambil mobil ini..." katanya 
Aku mengangguk.

Rey menghampiriku.
"Happy Anniversary ya, Nathan sayang banget sama lo.." katanya
Aku tersenyum,
"Terima kasih ya.."

Sesaat kemudian, datang truk besar. Mengangkut piano dan semua yang ada disini kecuali se-truk berisi bunga mawar itu. 
Nathan pun berpamitan padaku.
"Langsung tidur ya sayang, salam buat mama sama papa.." pesannya kemudian mengecup keningku sekali lagi.
"Kamu juga ya, istirahat.." jawabku.

Nathan pun meninggalkanku. Ia harus kembali ke Jakarta melanjutkan kuliahnya. Aku pun segera masuk ke rumah.
Mama dan papa ternyata sudah stay di depan televisi.
"Asik deh yang abis seneng-seneng.." goda mama padaku
"Ih apaan sih mah, udah ah mau tidur.." jawabku lalu berlari menuju kamar

Aku masuk ke kamar. Ku ambil handphoneku. Ku telepon Nathan.
"Ada apa sayang?" suaranya lembut 
"Aku sayang kamu...." jawabku
Klik
Ku matikan teleponku.
Nathan langsung mengirimi ku pesan.

" Udah sana tidur tikus jelek. Besok biar gak kesiangan. Aku lagi nyetir nih. Gnite my lovely angel <3({}):* "

Ku ambil buku catatanku, ku tulis.
"Tuhan, jagalah hubungan ini. Semoga di tahun selanjutnya aku dan Nathan masih menjadi "Kita" "

Aku pun tertidur.

Seperti itulah cerita Anniversary ku di tahun pertama. Berkesan? Sungguh. Aku masih terus mengingat kejadian itu. Ah bahagianya diriku memilikimu..
Sebuah pesan di handphoneku mengagetkanku . Balasan dari Nathan.

"Aku juga udah makan. Iya kalo aku sms kamu tandanya aku lagi gak sibuk tapi maaf balesnya lama"

Ku balas lagi pesannya,

"Okey syg :-) kamu lagi ngapain?"

Dan harus menunggu balasan lagi. Mau tau gak Anniversary di tahun keduaku bersama Nathan?
Aku ceritain deh, hehe.

Malam itu, tepat tanggal 13 Februari 2011. Nathan mengirimiku pesan singkat.

"Besok aku ke sana, jam 7 malam kita ketemu di resto tempat kita biasa makan yaa...."

Ku membalas,

"Tapi aku kayaknya gak bisa datang on time. Takut ada hal mendadak..."

Balasan dari Nathan,

"Iya, aku tunggu kok.."

Entah kenapa hari ini aku terasa beda dari hari-hari biasanya. Rasanya hanya ingin bermalas-malasan dirumah. Mau keluar rumah, enggan, Untunglah hari ini hari sabtu. Sekolahku libur. 
Ingin cepat-cepat besok. Ya besok 2 tahun hubunganku sama Nathan, hehe. Senangnya aku, ternyata Tuhan masih menyatukan aku dan Nathan. Besok pukul 7 malam, aku akan merayakannya bersama Nathan. Entah kejutan apa lagi yang akan ia berikan. Aku sudah membayangkan hari esok yang menyenangkan. Tapi tiba-tiba, aku mengambil handphoneku dan ku telepon Nathan, entah kenapa aku amat sangat merindukannya. Tapi teleponku tak di angkat.

"Dia sedang sibuk.." gumamku

Tapi aku terus menghubunginya. Ya hasilnya nol. Tak ada jawaban sama sekali.
"Nathan, kamu dimana..." 

Matahari perlahan hilang berganti bulan. Malam pun tiba. Nathan masih belum memberi kabar padaku.

Ku telepon berkali-kali. Tak ada jawaban. Aku pun merasa lelah. Kemudian, aku menulis di selembar kertas.
"Tuhan, jaga Nathan, Ada ataupun tak ada aku disampingnya. Lindungi ia, aku menyayanginya . Terima kasih sudah mempertemukan aku dengannya.."

*****

Hari minggu! 14 Februari 2011 :D Happy Anniversary 2years Nathan <3

Ingin rasanya malam tiba, dan aku dapat merayakan ini bersamanya. 
Ada satu pesan dari Nathan, 

"Dont forget for tonight honey..." 

Entah kenapa aku meneteskan air mata. 
"Ah kenapa aku menangis..."

Kemudian, ku ambil semua photo-photoku bersama Nathan. Ku masukkan ke dalam sebuah kotak, ku bungkus kotak itu. Tak lupa aku nanti akan membelikan jaket untuk Nathan. Entah kenapa aku ingin membelikannya itu.
Aku berganti pakaian dan langsung bergegas pergi menuju Mall di dekat rumahku. Ku pilih jaket untuk Nathan, yaa pilihanku jatuh pada jaket berwarna putih, bergaris hitam dan merah ini. Aku membelinya.
Dan meminta pelayan untuk langsung membungkusnya.

Aku sampai rumah pukul 4 sore. 
"Ah, masih ada waktu untuk bersiap-siap..." gumamku

Kemudian, aku menyiapkan semua yang akan ku bawa untuk acara nanti malam. Setelah semuanya siap, aku segera mandi untuk berganti pakaian.
Seusai mandi, aku memilih pakaian. Aku mengambil longdress berwarna hitam. Entah kenapa aku menginginkan memakai ini. Ku tata rambutku sedemikian rupa. Ku poles wajahku.

Pukul 06:00 . Aku sudah rapi dengan semuanya. Aku memilih untuk bawa mobil sendiri. Aku pun segera berangkat. Sebelum berangkat, Nathan mengirim pesan.

"Aku sudah pesan kursi, nomer 13 ya..."

Aku langsung menginjak gas dan meluncur ke lokasi. Aku sudah membayangkan betapa indahnya nanti malam. Aku melewati jalan yang lumayan besar. Tapi entah kenapa, aku kehilangan kendali. Stir mobilku menjadi berat. Ku rasakan pukulan yang amat keras mendarat tepat di kepalaku. Aku kecelakaan.

Aku lihat, tubuhku di gotong orang-orang sekitar situ. Handphoneku yang ada di mobilku berdering. Aku hendak mengambilnya. Tapi, aku tak sampai...
Ada seorang remaja putra, seumuran denganku mengambil handphoneku dan mengangkatnya.

"Haloo...." terdengar suara Nathan disana
"Mas, ini yang punya handphone kecelakaan. Di kemuning raya.." jawab remaja itu.
"Kecelakaan? Okey saya ke sana.."

Tuhan, kenapa aku tak mampu menggapai handphoneku itu. Dan mengapa tubuhku tertidur tak berdaya.
10 menit kemudian, Nathan datang. Ia langsung menghampiriku yang tengah tertidur.

"Lisaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..." teriak Nathan sambil memelukku.

Nathan menggotongku menuju klinik terdekat. Dia berlari.

"Lis, jangan tinggalin aku. Aku mohon. Bertahan ya..." 

Sampailah Nathan di sebuah klinik. Aku di bawa menuju UGD. Nathan menangis. 
Dokter keluar dari ruangan.

"Dok, gimana pacar saya Dok? Bilang ke sayang kalo dia baik-baik aja..." kata Nathan dengan suara terisak
"Maafkan saya, saya sudah berusaha. Tapi Tuhan berkehendak lain. Luka di kepalanya sangat parah.." jawab dokter dengan suara lirih

Nathan langsung duduk lemas. Ia menangis dan berteriak memanggil-manggil namaku.
Kemudian kedua orang tuaku datang.
Mamaku memeluk Nathan. Sepertinya mama lebih tegar dibanding Nathan. Walau aku tau sebenarnya mama pun berat kehilanganku.

Nathan masuk ke ruanganku.
"Lisaaa, bangun sayang. Ini anniversary kita. Kenapa kamu pergi?" katanya sambil mengusap pipiku

Papaku mencoba menenangkan Nathan. 

Setelah itu, jenazahku di bawa menuju rumah. Nathan masih terus menangisiku. 
"Nathan, tolong ikhlaskan aku..." bisikku di telinga Nathan
Entah ia mendengar atau tidak.

*****

Yaa itulah anniversary di tahun keduaku. Anniversary terakhirku. 
Nathan, kamu anungrah terindah yang aku punya. Cuma kamu...
Aku telah tiada sekarang, semuanya telah menjadi kenangan. Nathan kini hidup sendiri, ia enggan mencari kekasih lagi. Ia merasa amat sangat kehilanganku.
Ah Nathan, aku menyayangimu. Dan akan selalu menyayangimu. Memperhatikanmu dari sini, dari Surga. 

6 komentar: